Finis Malorum, Please. Hukuman tanpa penonton di awal musim hanyalah satu dari sekian konsekuensi buruk tata kelola klub. Di setiap awal musim, kami selalu disuguhi janji-janji manis manajemen. Namun kenyataannya? Akhir musim selalu berakhir begitu-begitu saja: perjuangan melelahkan hanya untuk lolos dari degradasi. Pola yang berulang ini menunjukkan bahwa PSS tidak dikelola dengan visi jangka panjang. Dari sisi teknis hingga non-teknis, pengelolaan klub berjalan awur-awuran, seakan tidak ada evaluasi serius terhadap kegagalan sebelumnya. Dan puncaknya, musim lalu PSS harus menanggung konsekuensi paling pahit: terdegradasi ke Liga 2. Sebuah kenyataan getir yang mestinya menjadi alarm keras, bahwa kegagalan ini bukan sekadar nasib buruk di lapangan, melainkan akumulasi dari keputusan-keputusan salah yang diulang bertahun-tahun. Liga 2 (Championship) bukan kasta yang mudah untuk disepelekan. Banyak klub besar gagal naik kasta karena terlalu percaya diri atau mengulang kesalahan l...
Postingan
Langkah Awal Sebagai Evaluasi Untuk Mengarungi Musim Depan
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Penulis : Finansky Meski berstatus laga pramusim, pertandingan antara Persebaya Surabaya dan PSS Sleman menjadi panggung uji coba yang penting. Bagi PSS, laga ini bukan soal menang atau kalah semata, tapi bagaimana progres tim mulai terbentuk sejak hari-hari awal latihan. Lalu, bagaimana sebenarnya performa PSS di lapangan? Struktur Permainan: Bertahan Rapat, Menyerang Sesekali. PSS Sleman turun dengan pendekatan disiplin dan realistis. Dengan skema dasar 4-2-3-1, tim menitikberatkan kestabilan di lini belakang dan transisi cepat saat mendapatkan bola. Duet bek tengah Cleberson Martins dan Jajang Mulyana menjadi pilar kokoh yang beberapa kali sukses mematahkan serangan langsung Persebaya. Koordinasi mereka rapi, minim blunder, dan mampu menjaga garis pertahanan tetap utuh di babak pertama. Di sisi sayap, PSS tidak terlalu eksplosif. Bola lebih banyak dikembangkan dari tengah lewat Frederic Injay, Ichsan Pratama, dan Terens Puhiri. Mereka menunjukkan kombinasi yang menjanjikan, mes...
After Relegation : Degradasi, Lalu Apa?
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Penulis : Finansky Sudah sebulan berlalu sejak PSS Sleman resmi terdegradasi dari Liga 1 ke Liga 2. Waktu yang semestinya digunakan untuk berbenah, justru diisi dengan sunyi yang menyayat logika dan kesabaran. Klub-klub lain telah bergerak: menyusun ulang skuad, membangun komunikasi dengan publik, serta memetakan masa depan mereka. Namun PSS justru memilih diam-diam yang tak menjelaskan, diam yang tak memberi arah, dan diam yang menyisakan tanda tanya. Bagi sebagian suporter, luka akibat degradasi masih terasa. Namun yang lebih mengganggu bukan lagi hasil di atas lapangan, melainkan cara manajemen menanggapi kegagalan ini: pasif, normatif, dan seperti tak merasa sedang memikul beban sejarah. Setelah liga usai, yang muncul hanyalah pernyataan: “Kami menyampaikan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya kepada seluruh pendukung PSS Sleman…” dari manajer PSS, Leonard Tupamahu. Permintaan maaf yang ditulis rapi namun berjarak, seperti undangan pernikahan yang tidak menyebu...